ABSTRAK
Agung Pribadi; Stabilisasi
Merkuri (Hg) Pada Tailling Tambang
Emas Dengan Penambahan Kompos dan Inokulum Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS).
Dibawah bimbingan Ir. Sri Sumarsih, MP. dan R. Agus Widodo, SP.,
Pencemaran
logam berat merkuri (Hg)
pada ekosistem akibat recovery yang tidak optimal pada tailling
tambang emas yang menggunakan cara amalgamasi perlu mendapat perhatian khusus,
sehingga kerusakan ekosistem dapat dikurangi dan dicegah. Merkuri yang dihasilkan oleh kegiatan penambangan
dan terendapkan di permukaan mengakibatkan masuknya polusi merkuri ke dalam tanah dan masuk ke ekosistem.
Air raksa atau merkuri sangat beracun. Dalam kadar rendah, logam berat
ini umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Merkuri
dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf meskipun hanya terpapar dalam
tingkat yang relatif rendah. Penggunaan inokulum bakteri pereduksi sulfat (BPS)
diharapkan mampu mengurangi pencemaran ekosistem disekitar ekosistem
penambangan dengan menghasilkan H2S
yang bersifat reaktif dan akan segera bereaksi dengan merkuri (Hg) membentuk
senyawa logam HgS yang sangat stabil. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan Bakteri Pereduksi Sulfat dalam menstabilkan merkuri
(Hg) dan mengetahui pengaruh bahan organik berupa kompos dalam mendukung
stabilisasi merkuri (Hg). BPS memerlukan donor elektron dari asam-asam organik
berbobot molekul rendah seperti laktat, asetat, propionat, butirat dan etanol
yang dapat diperoleh dari mineralisasi bahan organik. Selain itu pemberian bahan
organik, yang mempunyai peran sebagai kapasitas penyangga (buffering capacity) diharapkan dapat meningkatkan atau menurunkan
pH lingkungannya. Percobaan ini menggunakan rancangan faktorial acak lengkap
yang terdiri dari 2 (dua) faktor dengan pola 2 x 3 dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah kompos terdiri atas 3
level (tanpa kompos dan dengan kompos). Faktor kedua adalah inokulum BPS terdiri atas 3 level (tanpa inokulum BPS,
dengan inokulum B1 dan dengan inokulum B2). Setelah
didapatkan isolat BPS yang unggul dan dengan penambanhan kompos diharapkan dapat
menstabilkan Hg, meningkatkan pH dan menurunkan kandungan sulfat, sehingga
larutan atau air yang keluar dari tempat penampungan tailling sudah bebas dari merkuri (Hg) selain itu berpengaruh juga terhadap menurunnya
kelarutan dan ketersediaan unsur hara mikro (termasuk logam-logam) pada
tanah.
Kata kunci: Tailling, Merkuri
(Hg) dan bakteri pereduksi sulfat (BPS)